Jumat, 06 Februari 2015

Walk to peace..

Ini kisah gue. Bermula ketika gue mencari "damai" dalam diri sendiri. Kebingungan mengartikan "damai" yang sebenarnya. Ada sebagian manusia mendefenisikan "damai" adalah uang. Damai bisa ditemukan ketika loe punya uang berlimpah. Loe bisa beli gadget termahal untuk mempublikasikan kemewahan hidup loe. Loe bisa beli mobil untuk membanggakan tahta yang loe punya. Secara finansial, loe damai dengan hidup loe. Sebaliknya, masih banyak orang dipinggiran kota sana yang belum bisa berdamai karna belum punya uang berlimpah. mereka rela saling sikut untuk mendapatkan "damai" itu. Bahkan ada yang diam-diam merampoknya dari orang lain.

Apa sebenarnya damai itu? Pernah kah loe bertanya ke diri loe sendiri tentang damai? atau mungkin ada seseorang yang bisa meyakinkan loe tentang "damai" itu? atau loe tak pernah merasa hidup?.

Dulu, saat gue belum mengerti bahwa hidup adalah bertahan, gue gak pernah mau tahu tentang hidup. Asalkan gue masih bisa makan, bermain dan tertawa, semuanya adalah hidup. Pulang sekolah, gue gak pernah memikirkan bagaimana agar baju yang kotor kembali bersih. Gue gak pernah memikirkan "makan apa setelah ini?". Gue juga gak pernah tahu apa itu cemburu. Menurut gue, itulah "damai". Selain itu, hidup diantara orang-orang yang gue cintai dan mencintai gue, adalah kehidupan yang sempurna. Damai yang tak tergantikan.

Sekarang, gue sudah cukup umur untuk melangkah dengan kaki gue sendiri. Bertindak dengan logika dan merabanya dengan hati. Semuanya terasa berbeda. Gak ada "damai" yang dulu pernah menjadi rumah dalam hidup gue. Tapi, Tuhan selalu punya cara untuk merangkul hamba-Nya. Dia biarkan kaki gue untuk terus melangkah hingga gue percaya "damai" itu ada dimana-mana. Melangkahlah agar kau berdamai. Kalimat ini seakan bergema dan menyadarkan gue yang larut dalam diam.


Diam itu mematikan. Diam itu ibarat kotak hitam tanpa celah. lama-lama loe berada dalam kotak itu, loe pasti merenggang nyawa. Diam itu bunuh diri. Berdosa. Loe bakal dimakan oleh rayap (waktu).

Gue juga percaya, ketika gue melangkah, gue menemukan hidup. Gue menemukan jawaban dari setiap kekhawatiran. Kalo loe cuma diam, loe ga bakal mendapatkan apa-apa. Melangkahlah, hingga loe bisa menghirup udara segar yang Tuhan sisipkan diseluruh muka bumi ini. Temukan itu, maka loe bisa bertahan dan hidup.

Melangkahlah...

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. "Kalau loe cuman diam loe gak bakal mendapatkan apa apa. Melangkahlah, hingga loe bisa menghirup udara segar. Temukan itu maka LOE BISA BERTAHAN HIDUP " I like This Part (👍)

    BalasHapus

Untukmu yang Tulang Rusukku Kau Ambil

Cinta, satu kata yang bisa membuat sebuah kisah paling sempurna dalam kehidupan ini. Ketika Adam dan Hawa dipertemukan, Cinta membuat merek...