Sabtu, 16 Mei 2015

Anak Kecil dan Perjalanannya...

Suatu ketika seorang anak kecil menganalisa arti hidup sesungguhnya. Aneh memang, tapi keadaan membuat dia tumbuh dewasa dari umurnya. Tampak dari luar, dia berperilaku layaknya seorang anak kecil sperti normalnya anak kecil. Dia bisa tertawa melihat sesuatu yang lucu, menangis merasakan sakit ketika jatuh dari sepeda, berlari berkejaran bersama teman-temannya. Yah, layaknya anak kecil pada umumnya. Siapa sangka, jauh didalam hati dan pikiranya, dia sudah memikirkan hal-hal yang membuat dia menjadi bijak untuk diri nya sendiri. Dari waktu ke waktu, dia menjalani proses yang ditulis Tuhan untuk nya. Suka duka yang dia dapatkan merupakan warna dalam hidup, sehingga dia paham betul bagaimana bertahan dan meneruskan proses ini. Terlahir sebagai apa, siapa, dan bagaimana, itu hak Tuhan yang harus dia terima dengan ikhlas dan mensyukurinya. Tahukah, setiap orang diciptakan berbeda. Beda secara fisik, mental, sifat dan pola pikir, tapi kita akan sama dalam hal meyakini bahwa Tuhan itu maha segalanya. Inilah yang sebenarnya diyakini oleh anak kecil ini, dimana dia bisa bertahan sampai sekarang.

Keterbatasan adalah musuh besar yang dia coba takluk kan setiap saat. Dia punya "sesuatu" dalam hidupnya, tapi keterbatasan ini mengikatnya untuk selalu takut mencoba apapun yang datang ketika itu. Dia tidak pernah menyesal dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Dia mencoba menjalaninya dengan baik, layaknya anak kecil yang tak mengerti apa-apa tentang kerasnya hidup. Yang terpenting adalah dia selalu punya cita-cita dan impian, mungkin setiap orang punya itu, tapi dia yakin bahwa dia punya keinginan yang besar untuk merubah hidupnya. Impian ini lah yang membuat dia yakin bahwa setiap orang punya kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Hidup itu perpaduan antara susah-senang, sedih-bahagia, siang-malam, cepat-lambat, baik-buruk. Setiap manusia percaya bahwa mereka akan mengalami hal itu. Ada yang berhasil memahami nya dengan terus bersyukur, sebaliknya, ada yang larut dalam ketidakpahaman tentang itu. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam hidup tidak diukur seberapa banyak uang yang dia miliki, tapi sejauh mana dia mampu mengendalikan dirinya untuk tetap bahagia. Anak kecil itu sudah tumbuh dewasa. Dia masih terus berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik. dia masih selalu memegang impian yang pernah dia miliki waktu kecil dulu, dan itu yang akan menjadi cambuk buat dia terus melangkah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untukmu yang Tulang Rusukku Kau Ambil

Cinta, satu kata yang bisa membuat sebuah kisah paling sempurna dalam kehidupan ini. Ketika Adam dan Hawa dipertemukan, Cinta membuat merek...