Saya senang sekali menghadiri sebuah acara seperti seminar,
workshop atau perayaan besar dari sebuah perusahaan ternama. Beberapa hal
menjadi faktornya, pertama, saya bisa bertemu dengan orang-orang penting dan
cerdas. Secara tidak langsung saya bisa belajar dari cara mereka berjalan,
makan malam, berbicara dan menyampaikan pidato. Kedua, saya bangga bias bertemu
dan bertegur sapa dengan orang-orang yang berambisi untuk maju. Sebagian orang
beranggapan, seminar dan workshop adalah satu hal yang membosankan. Bagi saya
itu hanya pendapat orang-orang malas saja. Oleh karena itu, bertemu orang dalam
acara seminar merupakan kesempatan bertemu dengan orang yang menatap kedepan
untuk masadepan yang lebih baik. Ketiga, saya bisa mendapatkan semacam souvenir
dari acara yg bersangkutan. Menjadi kolektor souvenir banyak manfaatnya, salah
satunya, saya ingin suatu saat mengenang masa lalu yang saya lewati dengan
penuh manfaat setiap waktunya. Tidak hanya tidur, menonton televisi dan
berbincang-bincang di café sembari bermain gadget. Life is too short to do
something freaks…
Well, dari sekian acara seminar atau workshop yang saya hadiri, ada kesamaan yang bisa saya
simpulkan. Termasuk mengahdiri acara besar seperti perayaan ulang tahun sebuah
perusahaan ternama yang dihadiri oleh orang nomor satu di kota ini. Tepat waktu,
adalah satu hal yang sulit kita dapatkan disetiap acara formal maupun non
formal. Terlalu sering kita mengetahui bahwa mereka yang mengadakan acara
selalu ingkar dengan jadwal yang sudah mereka buat.
Suatu ketika, saya diundang mengahadiri sebuah acara di hotel
berbintang. Dalam sebuah undangan sangat jelas sekali dituliskan bahwa acara
dimulai jam 19.00 wib, dan peserta diharapkan untuk hadir pukul 18.00 wib untuk
regristasi. Dengan alasan jadwal yang bentrok dan memikirkan sholat magrib saya
pun datang terlambat 1 jam, sampai disana pukul 19.10 wib. Perkiraan saya
sebelumnya, acara sudah berlangsung hingga kata sambutan dari Bapak Gubernur. Namun,
setiba dilokasi, ternyata belum ada tanda-tanda acara sudah dimulai. Masih ada
beberapa meja yang kosong termasuk meja para undangan penting yang sengaja
ditempatkan paling depan. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk menikmati
hidangan yang sudah disiapkan untuk para tamu sembari menunggu acara dimulai. Setelah
mendapatkan info dari salah satu panitia, ternyata penyebab acara belum dimulai
hingga pukul 20.25 wib ini adalah menunggu Bapak Gubernur yang diwakilkan oleh
Bapak Sekretaris daerah. Walhasil, tamu dialihkan perhatianya dengan penampilan
tarian-tarian dan makanan yang terhidang dimeja untuk dinikmati. Sehingga acara
dimulai sekitar pukul 21.05 wib. Sounds terrible…
Hal semacam ini sudah “dibiasakan” oleh manusia itu sendiri,
dan bukan lah menjadi masalah yang besar. Sebenarnya, kalau kita berada diposisi
orang yang dirugikan, mungkin kita tidak akan bisa menerima keadaan semacam
ini. Waktu yang Tuhan berikan kepada manusia 24 jam dalam 1 hari, rugi sekali kalau waktu ini dibiarkan berjalan tanpa ada hal-hal yang bermanfaat. Kalau kita
perhitungkan, acara yang semula dijadwalkan mulai pukul 19.00 wib dan selesai
pukul 21.00 wib, akan menjadi malapetaka bagi orang yang sebenarnya punya kegiatan
lain setelah acara tersebut. Kegiatan mereka akan berantakan dan tidak sesuai
dengan rencana sebelumnya. Bagi yang tidak punya rencana lain, istirahat dirumah
dan bertemu keluarga bisa menjadi suatu yang bermanfaat. Wallahuallam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar