Satu hal yang saya sebut ujian pendewasaan diri,
ketika semua rencana yang saya buat tidak disetujui oleh Yang Maha Kuasa.
Rencana yang saya susun sekitar 3 minggu yang lalu, ternyata harus direvisi
kembali. Membuat rencana boleh-boleh saja, tapi kita harus percaya bahwa tanpa
persetujuan Nya apapun tak kan bisa terlaksana. Saya tetap berbaik sangka. Ada
yang lebih menarik dari semua itu.
Tgl 04 September 2015. Tiket pesawat menuju Jakarta
sudah saya pesan melalui internet. Rencana nya saya akan berngkat kejakarta
untuk memenuhi panggilan salah satu perusahaan besar di Indonesia. Saya pilih
Bandara sultan taha – Jambi agar akses kesana lebih dekat dari Muara Bungo.
Tiket bus ke Jambi pun sudah siap saya pesan. Berangkat jam 20.00 dari Muara
Bungo sampai di bandara Jambi sekitar jam 2.30 dini hari. Kondisi bandara yang
masih sepi. Saya temukan beberapa orang yang sedang tidur di Mushola, sedangkan
yang lainnya ada yang tidur di kursi bahkan dilantai. Sembari menunggu flight jam 06.05, saya pun menyibuk kan
diri dengan gadget.
Isu tentang kabut asap di jambi sudah saya dengar
melalui sepupu sebelum berangkat kejambi. Tapi saya tidak terlalu menghiraukan
isu tersebut sampai pada akhirnya saya menyaksikan sendiri kabut asap yang
tebal tersebut. Ternyata benar, penerbangan saya dibatalkan dikarnakan alasan
cuaca. Semua antri dibagian konter untuk reschedule
dijadwal penerbangan selanjutnya. Mulai dari jam 14.00, hingga jam 18.00
untuk penerbangan terakhir. Semuanya dibatalkan dengan alasan cuaca. Sebagian
penumpang tampak kesal dengan kinerja maskapai pesawat ini. Banyak yang menyayangkan
atas kurang nya informasi dan ketegasan atas jadwal penerbangan yang selalu
ditunda. Ada yang marah, protes bahkan mengamuk dikonter tempat antrian.
Antrian yang begitu panjang. Saya pastikan selesai hingga larut malam.
Untungnya saya cepat berlari ke antrian, jadi dapat barisan depan.
Satu hal lagi yang patut saya syukuri. Teman. Yah,
teman bisa kita temukan dimana saja. Salah satunya melalui komunitas. Kebetulan
saya bergabung dikomunitas Couchsurfing. Komunitas ini membantu para traveler
yang membutuhkan penginapan dan informasi mengenai daerah yang dia tuju. Untuk
lebih lengkapnya bisa dilihat diinternet.
Saya bertemu dengan bang Lukman Tanjung, beliau
couchsurfer dari jambi. Jam 8 malam saya dijemput kebandara. Kesan pertama
bertemu beliau, sangat welcome sekali. Beliau memiliki wawasan yang cukup luas,
kemampuan bahasa Inggris yang luar biasa bagus sekali, dan juga komunikatif. Kebetulan
beliau juga ada 2 orang tamu dari Rusia. Sesampai dirumahnya, saya letak kan
tas ransel yang saya bawa, setelah itu, beliau pun mengajak kami untuk
mengelilingi kota Jambi dimalam hari. Setelah berkeliling di Mall terbesar
dikota Jambi, kami pun menikmati angin malam di Menara Genta Arasy. Kabarnya jembatan
ini baru diresmikan bulan Maret 2015 kemaren. I was so lucky. Selanjutnya kita juga sempat mengunjungi museum
yang ada disekitar menara, tapi sayangnya museum tutup. Perut pun terasa lapar.
Bang Lukman membawa kami ketempat kuliner yang khas sekali disana. Nasi AMAK. Nasi
gemuk yang dijual malam hari higga dini hari. Satu-satunya dikota Jambi. Terbukti,
memang banyak sekali yang makan disana. Perut kenyang, kitapun kembali kerumah
Bang Lukman dan beristirahat.
Tgl 05 September 2015, seharusnya saya berangkat ke
Jakarta jam 07.40, tapi penerbangan masih belum bisa dilakukan. Kabut asap
masih menebal. Setelah melakukan pertimbangan yang sangat alot dengan Mama. Kenapa
Mama? Karna beliau lah yang mampu menenangkan saya dibalik ujian yang saya
terima ini. Entah kenapa, setiap saya selesai berbicara dengan beliau melalui
handphone, ada kekuatan yang tiba-tiba merasuki iwa dan raga. Sayapun
memutuskan untuk berangkat ke Palembang. Saya dapatkan informasi bahwa
Palembang bisa melakukan penerbangan ke Jakarta. Selain itu, saya juga
melakukan diskusi dan pertimbangan yang sangat matang dengan Kak Arta; Beliau
adalah teman dari teman saya di couchsurfing (Bang Ale). Kita bertemu pertama
kali ketika sama-sama melakukan traveling
ke Danau atas dan danau bawah, Solok, Sumatera Barat. Terimakasih untuk
semuanya yang sudah membantu. Selanjutnya, perjalanan saya menuju kota
Palembang. To be continued….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar